Gula Darah Sudah Stabil, Bolehkah Stop Minum Obat Diabetes?
Close
Diabetes 20/04/2020

Gula Darah Sudah Stabil, Bolehkah Stop Minum Obat Diabetes?

Gula Darah Sudah Stabil, Bolehkah Stop Minum Obat Diabetes?

Penulis : dr. Isman M.Kes. 

Keyword : obat diabetes, efek samping obat diabetes jangka panjang, aturan minum obat diabetes

Mengonsumsi obat-obatan diabetes adalah salah satu terapi untuk mengendalikan gula darah pada penyandang diabetes. Namun, tak sedikit orang yang memilih untuk berhenti minum obat setelah gula darah mereka stabil. Simak penjelasan lengkapnya. 

Penyakit diabetes tipe 2 sangat erat kaitannya dengan pola hidup yang tidak sehat. Jika seseorang telah didiagnosis diabetes, maka Anda akan disarankan untuk melakukan pola hidup sehat seperti olahraga teratur dan diet rendah gula. Selain itu, Anda akan diberikan obat diabetes untuk membantu mengontrol gula darah.

Suntikan insulin juga bisa menjadi pilihan jika gula darah Anda tetap tinggi stelah mengonsumsi obat diabetes, atau telah terjadi komplikasi akibat penyakit diabetes Anda.

Sampai kapan mengonsumsi obat diabetes?

Hingga kini, berbagai obat antidiabetes yang telah digunakan sebenarnya tidak mengatasi penyebab utama dari diabetes, yaitu resistensi insulin. Mereka lebih berperan untuk menjaga agar gula darah Anda tetap stabil. 

Oleh karena itu, jika Anda telah menyandang diabetes, maka Anda akan disarankan untuk terus mengonsumsi obat anti diabetes seumur hidup agar gula darah dapat terkontrol dengan baik.

Beberapa jenis obat antidiabetes
Terdapat beberapa jenis obat antidiabetes yang biasa diresepkan dokter Anda, seperti:

1.    Biguanid

Obat jenis ini adalah salah satu jenis obat antidiabetes yang paling sering diresepkan. Contohnya adalah metformin. Metformin menurunkan kadar gula darah Anda dengan cara menurunkan produksi gula di hati. Selain itu, obat ini juga beperan dalam meningkatkan sensitivitas jaringan tubuh terhadap insulin.

Metformin kadang diberikan dalam sediaan 500 gr atau 850 gr dengan pemberian dua atau tiga kali sehari, tergantung dari tingginya kadar gula Anda. Efek samping yang biasa muncul adalah diare dan dapat dicegah dengan meminum obat bersamaan pada saat makan.

2.    Sulfonilurea

Sulfonylurea bekerja dengan menstimulasi sel beta pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin. Obat ini pertama kali digunakan sejak pertengahan tahun 1950. Terdapat dua generasi obat ini, yaitu generasi pertama seperti klorpropamida, asetoheksamide, dan tolazamide dan generasi kedua seperti glimepiride dan glibenclamide.

Obat diabetes jenis ini biasanya dikonsumsi satu atau dua kali sehari sebelum makan. Karena kerjanya yang meningkatkan kadar insulin, maka efek samping paling umum dari sulfonylurea adalah hipoglikemia atau turunnya kadar gula darah di bawah normal. 

Gejala-gejala hipoglikemia adalah lemas, berkeringat dingin, gemetar, dan pusing. Hipoglikemia yang berat dapat mengancam jiwa. Efek samping lain yang dapat muncul adalah meningkatnya berat badan, urine berwarna gelap, dan gangguan lambung. Untuk menghindari hal tersebut, pastikan Anda tidak melewatkan salah satu waktu makan.

3.    Inhibitor alfa-glucosidase

Acarbose dan miglitol adalah jenis obat antidiabetes golongon ini. Mereka bekerja menghambat pemecahan karbohidrat di usus sehingga memperlambat peningkatan kadar gula darah. 

Obat ini harus dikonsumsi bersamaan dengan suapan pertama pada saat makan. Karena hanya bekerja di usus, maka efek samping yang biasa muncul berkaitan dengan gangguan pencernaan seperti diare.

4.    Inhibitor DPP4

Merupakan salah satu jenis obat antidiabetes oral terbaru yang membantu mengontrol kadar gula darah tanpa risiko hipoglikemia. 

Obat ini bekerja dengan menghambat pemecahan Glucagon Like Peptide 1 (GLP-1), sebuah peptida yang secara alami menurunkan kadar gula darah jika gula darah Anda naik di atas normal. Dengan tidak pecahnya GLP-1, maka peptida ini akan tetap aktif menurunkan kadar gula darah Anda.

Alogliptin dan vildagliptin merupakan jenis obat ini. Efek samping yang dapat muncul berupa nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, rasa tidak nyaman di lambung, dan diare. Selain itu, Anda dapat berisiko mengalami gagal fungsi hati, pankreatitis akut, dan memburuknya gagal jantung.

Saat mengonsumsi obat-obatan diabetes tersebut, ikutilah sesuai dengan petunjuk dokter. Jangan melenceng dari aturan minum obat diabetes Anda supaya gula darah dapat terkontrol dengan baik. 

Sumber : 

https://www.diabetes.org/diabetes
https://www.diabetes.org/diabetes/medication-management/oral-medication/what-are-my-options
https://www.diabetes.co.uk/diabetes-medication/diabetes-and-oral-hypoglycemics.html
https://www.webmd.com/diabetes/diabetes-drugs-side-effects-interactions


Reach us now

Reach us now

Temukan solusi bersama ahli.